23.10.202010:07 Forex Analysis & Reviews: Indeks saham asia kembali 'crash'

Pasar Amerika diperdagangkan volatil di tengah penundaan paket stimulus baru. Selain itu, hubungan antara Washington dan Beijing menjadi semakin sulit. Terakhir, pada hari Kamis, indeks-indeks saham Asia Pasifik kehilangan nilai.

Indeks China Shanghai Composite Index kehilangan 0,66%, sementara Shenzhen Component turun 1,27%. Meneteri Luar Negeri AS Michael Pompeo pada hari Rabu mengatakan bahwa beberapa media China seperti Economic Daily, Jiefang Daily dll berada di bawah kendali Beijing. Selain itu, ia juga menyebut mereka 'misi asing'. Ini juga meningkatkan ketegangan.

Maskapai penerbangan Hong Kong Cathay Pacific Airways memangkas 9.500 pekerjaan. Selain itu anak maskapai penerbangan Cathay Dragon menghentikan operasional. Hasilnya, Hong Kong Hang Seng Index turun 0,25%.

Nikkei 225 jepang turun 0,75% dan KOSPI Korea Selatan juga turun 0,70%.

Indeks Australia ASX 200 turun 0,56%.

Harapan untuk adopsi paket bantuan stimulasi selanjutnya oleh Kongres AS sebelum pemilihan goyah. Hasilnya, pasar AS ditutup dengan penurunan. Senat Republik sangat menentang stimulus baru. Namun, House Speaker dan Menteri Keuangan terus membahas isu ini. Chief Executive, dalam gilirannya, mengatakan bahwa Gedung Putih akan mengambil keputusan pekan ini. Terdengan meyakinkan.

Para pakar meyakini bahwa akan sulit untuk menyepakati kesepakatan, karena stimulus sejumlah $1,88 triliun mencapai sekitar 9% PDB, dan $2,2 triliun sekitar 10% PDB. Seumpamanya kedua belah pihak berhasil mencapai kompromi, tapi proposal tersebut akan sulit untuk diloloskan oleh Senat.

Para pakar juga mencatat bahwa investor regional mengalami hari yang sulit, menurut Futures Indices.

Sementara itu, Donald Trump dan Joe Biden ambil bagian dalam debat capres terbaru di Nashville, Tennessee.