24.03.202210:40 Forex Analysis & Reviews: Rencana trading EUR/USD dan GBP/USD pada 24 Maret 2022

Mata uang tunggal Eropa kembali kehilangan posisinya, meskipun skala penurunan hari Rabu ternyata cukup kecil. Namun, hari ini proses tersebut terus berlanjut, dan berkelanjutan. Pound telah sepenuhnya pulih dari pertumbuhan sebelumnya, secara harfiah mencerminkan perdagangan hari Selasa. Perdagangan hari ini, seperti perdagangan mata uang tunggal Eropa, juga dimulai dengan penurunan lebih lanjut. Alasannya hanya terletak pada bidang pembawa energi.

Pertama, Presiden AS, Joe Biden, sekali lagi menyatakan bahwa selama kunjungannya ke Eropa ia akan meminta zona euro mengenakan embargo pasokan minyak dan gas dari Rusia. Tetapi Eropa sangat bergantung pada pasokan energi Rusia, dan penggantinya sama sekali tidak jelas. Amerika Serikat sendiri hanya dapat mengekspor sedikit volume, yang tidak akan cukup untuk menggantikan pasokan Rusia. Ini belum termasuk harga bahan bakar di AS yang jauh lebih mahal daripada di Rusia. Jadi, jika AS berhasil membelokkan Eropa, pasti Eropa akan menghadapi kekurangan sumber daya energi dan kenaikan harga bahan bakar yang bahkan lebih besar. Ini mirip dengan kehancuran ekonomi Eropa.

Kedua, Federasi Rusia pada hari Rabu memutuskan untuk menjual gas dengan rubel. Namun, hanya untuk negara-negara tidak bersahabat, yang berarti seluruh Eropa Barat. Tentu saja, ini menimbulkan kejutan, karena sepanjang sejarah pascaperang, harga bahan mentah di dunia hanya dalam mata uang dolar. Secara kasar, ada sistem penetapan harga dan penyelesaian terpadu. Ini sangat nyaman dan memungkinkan Anda untuk membawa harga ke standar seragam tertentu, yang mengurangi biaya.

Jika harga terbentuk dalam mata uang yang berbeda, itu akan menyebabkan kekacauan. Dunia sudah terbiasa dengan sistem harga tunggal. Dan mau tidak mau hal ini akan menyebabkan kenaikan harga bahan baku. Namun, sebenarnya tidak ada pembicaraan tentang perubahan paradigma. Ini semua tentang reservasi terkait negara-negara yang tidak bersahabat. Ini berisi peluang untuk melewati solusi ini. Hanya saja pembelinya bukan dari negara-negara Uni Eropa, melainkan beberapa negara lainnya. Misalnya dari Afrika Utara atau Timur Tengah. Tapi gasnya sendiri masih akan dipasok ke Eropa, hanya dengan harga yang sedikit lebih tinggi.

Akibatnya, harga energi untuk Eropa masih akan naik, yang akan berdampak sangat negatif terhadap perekonomian Eropa. Jadi tidak mengherankan jika mata uang Eropa kehilangan posisinya. Dan anehnya, keputusan Federasi Rusia memungkinkan Uni Eropa untuk melakukan embargo karena masih akan membeli gas melalui perantara, dan tidak secara langsung. Tapi Eropa masih harus membayar mahal. Yang merupakan faktor utama melemahnya pound dan mata uang tunggal Eropa.

Pasangan mata uang EURUSD bergerak dalam deviasi level psikologis 1.1000, yang menunjukkan aktivitas spekulatif. Berdasarkan perilaku harga, masih ada minat menurun di pasar, tetapi sinyal paling jelas untuk penguatan posisi dolar akan muncul di pasar hanya setelah harga bertahan di bawah 1.0960. Sampai saat itu, mungkin fluktuasi terbentuk dalam deviasi level 1.1000.

Selama pantulan harga dari resistance 1.3300, pasangan mata uang GBPUSD kembali ke area 1.3180, di mana sedikit stagnasi terbentuk. Peningkatan volume posisi short selanjutnya diperkirakan terjadi setelah harga tetap di bawah 1.3170, yang mana di masa depan mungkin menyebabkan dolar menuju 1.3120-1.3100. Jika tidak, stagnasi dapat berlarut-larut.