06.04.202209:57 Forex Analysis & Reviews: Dolar telah menjadi sekutu dari Fed, euro jauh dari perkembangan

Mata uang Amerika kembali meningkatkan momentum, melawan Eropa. Upaya oleh euro untuk menunjukkan kepemimpinan terkait dolar tersandung pada kekuatan percaya diri yang terakhir. Greenback mencoba untuk memperkuat posisi, dan upaya ini cukup sukses.

Pada pertengahan minggu ini, mata uang AS naik di ketinggian dua tahun ditengah pernyataan dari Federal Reserve. menurut Lael Brainard, seorang perwakilan dari Fed, opsi terbaik untuk kebijakan moneter AS adalah kombinasi faktor seperti kenaikan suku bunga dan penyelesaian cepat dari neraca saldo. Hal ini akan membantu kebijakan moneter AS "mempertahankan posisi netral," Brainard menekankan.

Pada saat yang sama, politisi tidak mengesampingkan penguatan lebih lanjut dari kebijakan moneter, dimana bank sentral dapat menggunakan seperlunya. Sebuah alasan penting dari pengetatan adalah penguatan tekanan inflasi. Dalam beerapa bulan mendatang, kenaikan dalam inflasi konsumen memungkinan di Amerika Serikat, para ahli memperingatkan. Dalam situasi tersebut, perubahan dalam kebijakan moneter disarankan.

Pada gelombang keyakinan, greenback naik ke level tertinggi yang tercatat dalam dua tahun terakhir. Pada saat yang sama, euro, rival untuk pasangan EUR/USD, masih dibawah tekanan karena sanksi anti-Rusia yang baru. Menurut ekonom di Commerzbank, posisi euro diguncang oleh risiko penghentian impor dari sejumlah produk energi dan embargo energi yang komplit.

Menurut para ahli, kemungkinan tinggi dari perubahan pada kebijakan moneter oleh European Central Bank akan sedikit membantu mata uang tunggal. Euro "kehabisan tenaga" dan sering keluar jalur. Euro mungkin akan di dukung oleh ekspektasi yang tumbuh dari penguatan kebijakan moneter oleh ECB. Perlu dicatat bahwa saat ini pemimpin Eropa siap menyelesaikan eksperimen dengan suku bunga dibawah nol. Langkah ini diperlukan untuk memangkas inflasi pesat di zona euro, para ahli percaya.

Situasi saat ini tidak membuat stabil pasangan EUR/USD, yang berkonsolidasi di dekat level support dari 1.0960 pada hari Selasa, 5 April: Pasangan harus membuat banyak upaya untuk mempertahankan beberapa dari posisi menang. Namun, kenaikan lebih lanjut dari konflik geopolitik mencegah hal ini. Pada pagi hari di hari Rabu, 6 April, pasangan EUR/USD turun ke 1,0897, dan hal ini bukanlah batasnya.

Terhadap latar belakang dari sinyal individu dari kenaikan baru pada konflik, investor sekali lagi mencoba untuk mengubah ke aset dolar seiring pengujian waktu berarti sebuah perlindungan. Dalam situasi saat ini, greenback memiliki setiap peluang untuk menguat. Menurut analis, USD akan membuktikan diri dalam waktu dekat.

Dolar secara signifikan di dukung oleh imbal hasil dari obligasi pemerintah AS dua tahun, yang pada level tertinggi sejak Januari 2019. Imbal hasil dari obligasi lima tahun AS tidak jauh dibelakangnya, yang mengambil posisi tertinggi sejak Desember 2018. Terhadap latar belakang ini, greenback telah menumbuhkan keyakinan, yang berusaha mempertahankan untuk waktu yang lama.

Menurut ahli mata uang, tidak hanya risiko geopolitik yang berkontribusi terhadap penurunan pada pasangan EUR/USD, tetapi juga sikap hawkish jangka panjang dari Fed terkait dengan pengetatan kebijakan moneter. Situasi dipersulit dengan kenaikan lebih lanjut pada inflasi dan masalah yang tumbuh dengan rantai pasokan. Bank sentral harus bertindak dalam mode mempercepat pengurangan dari program pelonggaran kuantitatif dan berubah menjadi memperkuat kebijakan moneter. Pada saat yang sama, analis percaya bahwa bank sentral utama melakukan terlalu sedikit dan terlalu lambat. Namun, peluang untuk normalisasi lebih lanjut dari situasi tetap tinggi, para ahli percaya.