Tim kami memiliki lebih dari 7.000.000 trader!
Setiap harinya kami bekerja sama untuk meningkatkan trading. Kami memperoleh hasil tinggi dan terus bergerak maju.
Pengakuan dari jutaan trader diseluruh dunia merupakan apresiasi terbaik dari kerja kami! Anda membuat pilihan anda dan kami akan melakukan semua yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi anda!
We are a great team together!
InstaSpot. Bangga bekerja bersama anda!
Seorang Aktor, juara 6 turnamen UFC dan pahlawan sesungguhnya!
Pria yang berhasil. Pria yang berusaha keras.
Rahasia dibalik kesuksesan Taktarov adalah pergerakan konstan menuju target.
Tunjukkan seluruh sisi dari bakat anda!
Temukan, coba, gagal - namun jangan pernah berhenti!
InstaSpot. Cerita sukses anda dimulai disini!
Banyak analis dan pelaku pasar prihatin terhadap pertanyaan: berapa lama USD dapat bertahan di puncak? Penguatan dolar saat ini cepat atau lambat akan berakhir dengan penurunan pesat. Namun, para ahli memperkirakan bahwa penurunan greenback tidak akan terlalu besar.
Pada pertengahan minggu ini, mata uang AS mencapai puncaknya, mendekati nilai tertinggi tujuh tahun lalu. Pada hari Rabu, 27 April, greenback berada di level tertinggi sejak awal pandemi COVID-19. Menurut para ahli, April menjadi bulan terbaik bagi greenback sejak 2015. Ini difasilitasi oleh prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve berikutnya dan arus kas yang mengesankan ke aset safe haven, terutama dalam emas dan USD.
Greenback terus menguat jelang pertemuan Fed yang dijadwalkan minggu depan. Menurut pengamatan analis, bulan ini mata uang AS tumbuh dengan laju tercepat dalam tujuh tahun terakhir. USD didukung oleh ekspektasi pasar mengenai kenaikan suku bunga Fed sebesar 0,50% sekaligus.
Saat ini, dalam menentukan harga, pasar saham memperhitungkan kenaikan suku bunga dana federal sebesar 1% pada pertemuan bank sentral berikutnya (pada Mei dan Juni), serta pertumbuhan tambahan sebesar 2,50% hingga akhir 2022 Ekspektasi pengetatan kebijakan moneter The Fed memberikan dorongan baru bagi apresiasi dolar.
Mata uang AS meningkatkan posisinya, meskipun statistik dari Amerika Serikat relatif negatif. Menurut laporan terbaru, penjualan gedung baru di negara itu turun 8,6% menjadi 763.000 pada bulan Maret, jauh dari prakiraan 765.000. Indeks kepercayaan konsumen dalam ekonomi AS juga merosot (menjadi 107,3 poin dari sebelumnya 107,6 poin) pada April. Indikator-indikator ini mengurangi peluang dolar untuk membentuk pertumbuhan jangka pendek, tetapi tidak mengganggu dominasinya dalam cakrawala perencanaan jangka menengah dan panjang.
Dengan latar belakang pertumbuhan dolar, pesaingnya, euro, terlihat pucat dan dengan cepat kehilangan poin. Sebelumnya, mata uang Eropa sangat melemah akibat kekhawatiran atas dampak konflik Rusia-Ukraina terhadap ekonomi zona euro. Keragu-raguan Bank Sentral Eropa dalam memperketat kebijakan moneter dan menaikkan suku bunga memperparah keadaan. Menurut parameter ini, ECB secara signifikan lebih rendah daripada Fed.
Para ahli mengkhawatirkan penurunan lebih lanjut euro di tengah peningkatan risiko stagflasi, yang dapat melumpuhkan ekonomi Eropa. Ingat, stagflasi ditandai dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dengan tingkat inflasi yang tinggi. Namun, implementasi skenario seperti itu tidak mungkin.
Dua faktor yang memiliki relevansi khusus untuk dinamika lebih lanjut mata uang Amerika dan Eropa: pembatasan di China terkait dengan wabah baru COVID-19, dan konflik Rusia-Ukraina. Hal tersulit dalam realitas baru terjadi pada euro, yang terus-menerus tertatih di ambang penurunan. Dengan latar belakang ini, sulit bagi pasangan EUR/USD untuk tetap bertahan. Pasangan ini menunjukkan tren menurun pada hari Selasa, 26 April, mencapai 1.0746, kemudian menuju ke level penting 1.0696. Kemudian pasangan EUR/USD melaju di dekat 1.0629 pada pagi hari Rabu, 27 April. Pasangan ini berisiko jatuh ke titik terendah 2020, sementara pemulihan aktif lebih lanjut dipertanyakan.
Menurut para analis, konflik Rusia-Ukraina yang berkepanjangan meningkatkan risiko krisis energi dengan latar belakang embargo penuh atas impor energi ke Eropa. Implementasi skenario tersebut memicu kekacauan dan penurunan lebih lanjut ekonomi Eropa. Situasi saat ini menekan euro, yang secara bersamaan menentang penguatan dolar. Pneguatan dolar ini didukung oleh ekspektasi pasar mengenai pengetatan kebijakan moneter dalam rangka menekan inflasi.
Greenback masih didukung oleh retorika hawkish dari Ketua Fed Jerome Powell, dan kemungkinan besar kenaikan suku bunga utama sebesar 50 basis poin (bp). Selain itu, Powell menyatakan kesiapannya untuk mengikuti langkah yang ditujukan untuk pengetatan kebijakan moneter. Pada saat yang sama, pelaku pasar memperkirakan penurunan saldo Fed dipercepat.
Pasca pertemuan bank sentral Mei, nuansa program pengetatan kuantitatif mungkin diklarifikasi. Situasi saat ini berada di tangan greenback, karena prospek kenaikan suku bunga aktif dan penggunaan alat lain untuk menormalkan kebijakan moneter meningkatkan daya tariknya. Ini memberi USD keunggulan atas mata uang lainnya.
Tinjauan analitis InstaSpot akan membuat Anda menyadari sepenuhnya tren pasar! Sebagai klien InstaSpot, Anda dilengkapi dengan sejumlah besar layanan gratis untuk trading yang efisien.