Tim kami memiliki lebih dari 7.000.000 trader!
Setiap harinya kami bekerja sama untuk meningkatkan trading. Kami memperoleh hasil tinggi dan terus bergerak maju.
Pengakuan dari jutaan trader diseluruh dunia merupakan apresiasi terbaik dari kerja kami! Anda membuat pilihan anda dan kami akan melakukan semua yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi anda!
We are a great team together!
InstaSpot. Bangga bekerja bersama anda!
Seorang Aktor, juara 6 turnamen UFC dan pahlawan sesungguhnya!
Pria yang berhasil. Pria yang berusaha keras.
Rahasia dibalik kesuksesan Taktarov adalah pergerakan konstan menuju target.
Tunjukkan seluruh sisi dari bakat anda!
Temukan, coba, gagal - namun jangan pernah berhenti!
InstaSpot. Cerita sukses anda dimulai disini!
Dolar AS mempertahankan kenaikan beruntunnya. Sebelum Simposium Jackson Hole, dolar AS menghentikan penurunannya. Namun, mata uang ini tidak kehilangan momentum. Euro tidak dapat mempertegas kekuatan. Mata uang ini encoba berkonsolidasi di level saat ini atau sedikit lebih tinggi. Namun, upaya ini gagal.
Banyak investor masih lebih memilih mata uang AS, menghindari instrumen keuangan lainnya. Hanya emas yang bisa berkompetisi dengan dolar AS dalam hal volume investasi. Karena para trader meningkatkan posisi long pada dolar AS, mata uang ini mencapai level tertinggi, mendorong euro dan mata uang lainnya turun. Permintaan tetap tinggi berkat status safe-havennya. Kini risk aversion kuat.
Para analis yakin mata uang AS kemungkinan akan terus menguat hingga Fed membuat perubahan signifikan pada parameter kebijakan moneter. Jika selera risiko meningkat, dolar AS mungkin menguat di tengah prakiraan ekonomi AS yang positif dan ekspektasi kenaikan suku bunga selanjutnya. Saat ini tidak bijak untuk menjual dolar AS, kesimpulan dari ahli strategi forex. Setelah Simposium Jackson Hole, juga hampir tidak akan ada alasan fundamental untuk membuka posisi short pada USD.
Rally greenback yang kuat cukup unik. Ini dihubungkan dengan teori dollar smile. Teori tersebut menyatakan bahwa mata uang AS cenderung menguat terhadap mata uang-mata uang lainnya saat perekonomian AS sangat lemah atau sangat kuat. Para analis mempertimbangkan bahwa greenback memiliki banyak pendorong bullish. Yang paling signifikan adalah masalah ekonomi di negara dan wilayah lain, terutama di zona euro.
Krisis energi, yang sekarang terjadi di AS, mengungkap betapa rapuhnya ekonomi UE serta ketergantungan energi dan impornya. Selain itu, ada perselisihan di kalangan negara-negara anggota UE dalam hal strategi ekonomi. Semua faktor ini memengaruhi euro. Selain itu, taruhan berhasil menang di tengah data inflasi yang suram. Angka tersebut melonjak menjadi 8,9% begitu pula produksi industri yang semakin berkurang dan penurunan yang lebih tajam dibandingkan mata uang lainnya. Mengingat hambatan ini, euro hampir tidak akan naik dalam waktu dekat. Itu sebabnya banyak investor merevisi portofolio mereka demi aset safe-have, terutama USD. Oleh karena itu, pembayaran internasional dengan euro turun menjadi 36,6%. Ini merupakan angka terendah untuk tahun ini.
Para analis di JPMorgan Chase & Co memberikan prakiraan bearish untuk euro. Mereka yakin pada akhir 2022, mata uang Eropa akan jatuh ke 0.9500. Ahli strategi FX dari wadah pemikir lain memperkirakan euro akan turun ke 0.9700-0.9800.
Minggu ini, pasangan EUR/USD kemungkinan akan diperdagangkan di bawah level paritas. Setelah mencapai level paritas, posisi short pada euro turun signifikan. Namun, ini hampir tidak berpengaruh pada lintasan dolar AS. Mata uang ini bertahan dengan kuat di dekat level tertinggi saat ini. Tak lama kemudian, dolar AS terus tumbuh. Pada 24 Agustus, pasangan EUR/USD diperdagangkan pada 0.9955. Euro bisa kembali menguji posisi terendah baru.
Euro jatuh ke level terendah 20 tahun. Kejutan energi, yang mendorong EUR turun, meningkatkan inflasi di zona euro dan risiko resesi. Banyak ekonom mengira zona euro secara bertahap meluncur ke dalam resesi akibat melonjaknya harga energi.
Indeks PMI untuk zona euro pada bulan Agustus menunjukkan kontraksi ekspansi ekonomi karena inflasi yang tinggi membebani konsumen dan bisnis. Pada saat yang sama, beberapa analis menekankan bahwa tekanan inflasi sedikit mereda. Angka itu mendekati puncaknya. Namun, prospek ekonomi tetap suram dengan latar belakang harga gas dan listrik yang tinggi. Untuk tujuan ini, ECB mungkin terpaksa memperketat kebijakan moneter lebih agresif. Meskipun prospek ekonomi suram, regulator masih bisa menaikkan suku bunga utama sebesar 50 basis poin pada bulan September.
Kini para investor menantikan Simposium Jackson Hole dan pidato Jerome Powell. Mereka berharap mendapatkan lebih banyak petunjuk rencana masa depan Fed terkait kenaikan suku bunga. Itu sebabnya tidak mengherankan jika greenback terus naik, menghancurkan para pesaingnya. Sikap hawkish The Fed dan risiko resesi global memicu permintaan mata uang safe-haven, terutama dolar AS.
Rally kemungkinan akan bertahan dalam waktu dekat. Jika bank sentral tetap melakukan pengetatan agresif, mata uang AS mungkin naik ke level tertinggi baru. Spekulan percaya Powell akan mengkonfirmasi komitmen regulator terhadap sikap hawkish. Jika demikian, pertanyaannya adalah apakah The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 atau 75 basis poin. Pengetatan agresif dan risiko perlambatan ekonomi global akan menjadi katalis utama untuk kelanjutan pertumbuhan mata uang AS. Dolar AS diproyeksikan akan mempertahankan tren naik sepanjang tahun ini dan pada awal 2023.
Tinjauan analitis InstaSpot akan membuat Anda menyadari sepenuhnya tren pasar! Sebagai klien InstaSpot, Anda dilengkapi dengan sejumlah besar layanan gratis untuk trading yang efisien.