Tim kami memiliki lebih dari 7.000.000 trader!
Setiap harinya kami bekerja sama untuk meningkatkan trading. Kami memperoleh hasil tinggi dan terus bergerak maju.
Pengakuan dari jutaan trader diseluruh dunia merupakan apresiasi terbaik dari kerja kami! Anda membuat pilihan anda dan kami akan melakukan semua yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi anda!
We are a great team together!
InstaSpot. Bangga bekerja bersama anda!
Seorang Aktor, juara 6 turnamen UFC dan pahlawan sesungguhnya!
Pria yang berhasil. Pria yang berusaha keras.
Rahasia dibalik kesuksesan Taktarov adalah pergerakan konstan menuju target.
Tunjukkan seluruh sisi dari bakat anda!
Temukan, coba, gagal - namun jangan pernah berhenti!
InstaSpot. Cerita sukses anda dimulai disini!
Penurunan tajam pound sterling membuat banyak orang lengah, termasuk ahli strategi dan ekonom. Kini, para pelaku pasar mencoba memprediksi pergerakan GBP selanjutnya, meskipun itu bukan tugas yang mudah. Tidak jelas seberapa rendah mata uang Inggris akan jatuh. Namun, para analis seperti ekonom di Nomura memperkirakan GBP/USD dapat mencapai level paritas pada akhir tahun.
Karena krisis neraca pembayaran mendasar terus mengganggu Inggris, pound akan terus dilanda aksi jual sepanjang sisa tahun ini. Jordan Rochester, ahli strategi di Nomura, mengatakan banyak politisi berharap pada akhirnya aksi jual akan mereda. Namun, ia mengatakan harapan bukanlah strategi.
Pound sterling mengalami penurunan besar pada hari Senin, jatuh ke 1.0354 terhadap dolar AS pada awal sesi Asia. Setelah itu GBP berhasil bangkit kembali, tetapi tetap dalam tren menurun dan bisa segera mencapai posisi terendah baru sepanjang masa.
Para analis Nomura mengatakan ada peluang 4 dari 5 breakout ke bawah 1.0.
Beberapa pelaku pasar yakin penurunan mendadak mata uang Inggris selama sesi Asia dipicu oleh kegagalan teknis di pasar, mengutip pemulihan stabil pound sterling pada hari Senin. Alasan sebenarnya atas pergerakan menukik tersebut masih belum jelas.
Menurut para analis di Nomura, kemerosotan GBP/USD didasarkan pada fundamental dan rebound hanyalah profit taking.
"Apa yang kita saksikan pagi ini, dengan sedikit pemulihan GBP dari level di bawah 1.04, kemungkinan merupakan aksi take profit jangka pendek daripada alasan material," ujar Rochester.
Inggris mengalami defisit neraca pembayaran yang besar, yang merupakan fakta tak terhindarkan. Negara ini melakukan impor jauh lebih banyak daripada ekspor.
Pound sterling membutuhkan arus masuk modal asing untuk tetap stabil atau terapresiasi. Kemerosotan mata uang Inggris menunjukkan bahwa arus masuk mengering di tengah kondisi pasar global yang sulit dan kekhawatiran bahwa pemerintah Inggris akan kesulitan mendanai pemotongan pajak dan pembatasan harga energi.
Situasi di Inggris sekarang bahkan lebih buruk daripada tahun 1974, ketika negara itu harus meminta bail-out dari Dana Moneter Internasional. Sekarang, jalannya jelas menuju paritas.
Defisit tersebut sebagian besar diakibatkan lonjakan harga energi yang terlihat selama paruh pertama tahun 2022, saat harga gas dan minyak melonjak.
"Ini defisit transaksi berjalan terbesar dalam sejarah modern untuk Inggris dan, tidak seperti pada tahun 2020, BOE tidak melakukan QE untuk menyerap sebagian besar penerbitan baru," ujar ekonom Nomura.
Sebagian besar pelaku pasar sekarang memperkirakan kenaikan suku bunga luar biasa yang telah lama tertunda. Tapi apakah itu akan mendukung pound sterling?
Regulator sekarang memiliki sedikit pengaruh atas kinerja pound, karena masalah utama terletak pada neraca perdagangan Inggris dan penerbitan fiskal, bukan BOE.
Para ekonom di Nomura kekurangan pound sterling, menargetkan pergerakan ke 0.9750 pada akhir 2022. GBP saat ini sedang mengalami koreksi besar terhadap mata uang lainnya, termasuk euro. Ini kemungkinan akan berakhir hanya ketika pound sterling jatuh di bawah level paritas terhadap dolar AS dan euro.
Situasi saat ini
Tekanan menurun pada pound sterling sedikit berkurang dalam jangka pendek. Mata uang Inggris sepertinya tidak akan kembali mencapai level terendah kemarin di 1.0327. Namun, hari ini GBP/USD diperkirakan akan berfluktuasi di kisaran 1.0600-1.0900.
Dalam tiga minggu ke depan, pound sterling bisa jatuh menuju 1.0000. Namun, pound oversold dalam jangka pendek, menunjukkan mata uang ini bisa berada di atas level terendah kemarin di 1.0327.
GBP/USD juga bisa bergerak ke atas, terutama jika rally dolar AS kehilangan tenaga dan USD membentuk retreacement ke bawah. Jika pasangan ini menembus ke atas 1.1000, berarti pound sterling berkonsolidasi.
Tinjauan analitis InstaSpot akan membuat Anda menyadari sepenuhnya tren pasar! Sebagai klien InstaSpot, Anda dilengkapi dengan sejumlah besar layanan gratis untuk trading yang efisien.