Tim kami memiliki lebih dari 7.000.000 trader!
Setiap harinya kami bekerja sama untuk meningkatkan trading. Kami memperoleh hasil tinggi dan terus bergerak maju.
Pengakuan dari jutaan trader diseluruh dunia merupakan apresiasi terbaik dari kerja kami! Anda membuat pilihan anda dan kami akan melakukan semua yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi anda!
We are a great team together!
InstaSpot. Bangga bekerja bersama anda!
Seorang Aktor, juara 6 turnamen UFC dan pahlawan sesungguhnya!
Pria yang berhasil. Pria yang berusaha keras.
Rahasia dibalik kesuksesan Taktarov adalah pergerakan konstan menuju target.
Tunjukkan seluruh sisi dari bakat anda!
Temukan, coba, gagal - namun jangan pernah berhenti!
InstaSpot. Cerita sukses anda dimulai disini!
Mata uang AS menunjukkan breakthorugh kuat setelah rilis data inflasi dengan hasil mengesankan di AS. Namun, kemudian, greenback "melambat" sedikit, mengevaluasi hasil. Kondisi ini memberi nafas lega bagi euro yang tumbuh sedikit. Namun di masa depan, peluang EUR kian tipis karena USD menguat lagi.
Putaran spiral naik yang kembali dialami greenback tercatat setelah rilis laporan inflasi AS yang kuat. Pada hari Kamis, 13 Oktober, Departemen Tenaga Kerja AS merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan September. Perhatikan bahwa indikator ini meningkat sebesar 0,4% m/m, meskipun perkiraan hanya sebesar 0,2% m/m. Pada saat yang sama, harga konsumen di Amerika melonjak sebesar 8,2% pada bulan September, melebihi perkiraan sebesar 8,1%. Kenaikan harga konsumen mencerminkan kenaikan biaya perumahan, makanan dan perawatan medis, para ahli menekankan. Pada saat yang sama, peningkatan indikator ini sebagian diimbangi oleh penurunan harga bensin.
Menurut laporan itu, indeks harga konsumen inti (Core CPI) di AS, tidak termasuk biaya makanan dan energi, naik 0,6% pada bulan September. Pada saat yang sama, analis memperkirakan kenaikan sebesar 0,5% m/m. Perhatikan bahwa tingkat pertumbuhan tahunan CPI Inti naik menjadi 6,6%. Peningkatan IHK dasar menunjukkan peningkatan biaya perumahan, mobil dan perawatan medis, serta peningkatan biaya pendidikan.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS berfokus pada penyebaran inflasi yang tinggi di semua bidang ekonomi nasional. Dalam situasi ini, standar hidup orang Amerika merosot tajam. Dengan latar belakang ini, warga harus menggunakan tabungan dan kartu kredit mereka untuk memenuhi kebutuhan. Pada saat yang sama, para ahli memperkirakan perlambatan harga konsumen di AS. Namun, situasi saat ini tidak mungkin mempengaruhi rencana Federal Reserve untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Setelah laporan data inflasi AS yang kuat, imbal hasil USD dan Treasury juga melonjak, sementara saham berjangka AS anjlok. Dari latar belakang ini, ekspektasi kenaikan suku bunga Fed lagi meningkat. Saat ini, bank sentral sedang mengejar strategi hawkish yang ditujukan untuk memerangi inflasi yang berderap. Di waktu yang sama, meskipun terjadi perlambatan di pasar tenaga kerja AS, departemen ini bermaksud untuk terus menaikkan suku bunga. Pada tingkatan ini, menurut analis Commerzbank, pada kuartal pertama 2023, suku bunga Fed akan mencapai puncaknya di 5%.
Setelah kabar ini, dolar percaya diri memimpin karena USD biasanya mendorong euro menjauh dari posisi kunci. Menurut ekonom Bank DBS, greenback akan melanjutkan tren kenaikannya hingga akhir tahun 2022 sehingga pada tahun 2023 akan mencapai tingkat konsolidasi. Dolar didukung oleh kenaikan suku bunga Fed jangka panjang, bank menekankan. Akibatnya, pada hari Jumat, 14 Oktober, pasangan EUR/USD trading di dekat 0,9784. Dari latar belakang ini, greenback tetap tenang dan euro mencoba untuk meraih pijakan di posisi yang ditaklukkan. Pada saat yang sama, pasangan inbi tetap dalam kisaran sekarang. Sebelumnya, ekonom Credit Suisse percaya bahwa setelah data inflasi AS yang kuat, pasangan EUR/USD akan menguji angka 0,9500, tetapi ini tidak terjadi.
Sebagian besar analis (98%) yakin bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps pada November menjadi 3,75-4% per tahun. Ingatlah bahwa kenaikan tarif semacam itu bisa menjadi yang keenam berturut-turut. Sebelumnya, setelah tiga kali pertemuan The Fed, suku bunga naik lagi sebesar 75 bps. Pada saat yang sama, banyak investor yakin bahwa inflasi inti akan segera turun, dan The Fed akan sedikit melunakkan retorikanya. Namun, ini tidak mungkin terjadi kata para ahli.
Terhadap latar belakang ini, mata uang AS stabil, bereaksi terhadap lonjakan jangka pendek dalam sentimen risiko, yang tercatat pada akhir minggu. Pada saat yang sama, dana lindung nilai besar masih bertaruh pada pertumbuhan lebih lanjut dari USD. Gejolak geopolitik dan kekhawatiran penurunan ekonomi telah semakin memperkuat greenback, mendorong investor untuk meninggalkan aset Eropa. Banyak dari mereka masih menganggap dolar sebagai aset paling aman untuk melindungi tabungan mereka.
Menurut analis di Citigroup Global Markets Inc, mata uang AS akan terus menguat hingga perlambatan ekonomi global berhenti. Jika pertumbuhannya meningkat, dolar akan melepaskan posisinya, para ahli percaya. Namun, kita masih jauh dari skenario tersebut, dan manfaat memiliki USD lebih besar daripada risiko saat ini, lapor Citigroup.
Tinjauan analitis InstaSpot akan membuat Anda menyadari sepenuhnya tren pasar! Sebagai klien InstaSpot, Anda dilengkapi dengan sejumlah besar layanan gratis untuk trading yang efisien.