Tim kami memiliki lebih dari 7.000.000 trader!
Setiap harinya kami bekerja sama untuk meningkatkan trading. Kami memperoleh hasil tinggi dan terus bergerak maju.
Pengakuan dari jutaan trader diseluruh dunia merupakan apresiasi terbaik dari kerja kami! Anda membuat pilihan anda dan kami akan melakukan semua yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi anda!
We are a great team together!
InstaSpot. Bangga bekerja bersama anda!
Seorang Aktor, juara 6 turnamen UFC dan pahlawan sesungguhnya!
Pria yang berhasil. Pria yang berusaha keras.
Rahasia dibalik kesuksesan Taktarov adalah pergerakan konstan menuju target.
Tunjukkan seluruh sisi dari bakat anda!
Temukan, coba, gagal - namun jangan pernah berhenti!
InstaSpot. Cerita sukses anda dimulai disini!
Pound Sterling menutup pekan ini dengan pergerakan liar sebagai tanggapan langsung atas pengunduran diri Liz Truss sebagai Perdana Menteri. Akibatnya, kenaikan cepat GBP terganggu oleh penurunan, sehingga menyebabkan gejolak pada pasangan GBP/USD.
Reaksi GBP pertama terhadap berita pengunduran diri Liz Truss adalah kenaikan. Sehubungan dengan berita tersebut, Sterling naik ke 1,1300. Pada Kamis malam, 20 Oktober, GBP/USD mencetak tertinggi di sekitar 1,1336. Para analis berbicara tentang rebound aktif Sterling dan penurunan Dolar AS secara paralel.
Kemarin, Perdana Menteri Inggris mengumumkan keputusannya. Dia tetap memimpin pemerintahan sampai penggantinya terpilih. Banyak pelaku pasar mengira mantan Perdana Menteri Boris Johnson bisa kembali ke posisi puncak. Pesaing lainnya adalah Rishi Sunak yang kini terlihat difavoritkan untuk menggantikannya. Menariknya, Liz Truss bertindak sebagai Perdana Menteri Inggris hanya selama 44 hari, menjadikannya pemimpin tersingkat dalam sejarah Inggris. Paket bantuan keuangan yang disarankan oleh Liz Truss dikritik oleh anggota parlemen dan diakui tidak efisien. Akhirnya, anggaran mininya dihentikan karena memicu gejolak di pasar keuangan dan merusak reputasi Inggris dalam hal stabilitas keuangan.
Paul Dales, Kepala Ekonom Inggris di Capital Economics, berpikir bahwa "Siapa pun yang mengambil alih jabatan Perdana Menteri dari Liz Truss mungkin harus memperketat kebijakan fiskal dalam Rencana Fiskal Jangka Menengah pada 31 Oktober (bukan hanya membalikkan pelonggaran sebelumnya) untuk membuktikan pengekangan fiskal mereka ke pasar keuangan. Dengan demikian, ada kemungkinan resesi akan semakin parah." Karena kebijakan ini sehubungan lonjakan inflasi, tantangan resesi kemungkinan akan memburuk dengan GBP berkontraksi dengan cepat. "PDB yang melemah akan berkontribusi pada pengurangan tekanan harga domestik, tetapi tidak cukup cepat untuk mencegah Bank of England menaikkan suku bunga dari 2,25% menjadi 5,00%," jelas sang ekonom tersebut.
Dalam lingkungan ini, pelaku pasar mengharapkan Bank of England untuk melunakkan sikapnya pada kenaikan suku bunga. Namun, beberapa ahli tidak merekomendasikan bahwa pasar harus bergantung pada pelemahan signifikan oleh otoritas moneter. William Mersters, trader senior dan analis penjualan Inggris di Saxo Bank berpendapat bahwa "permainan ular tangga Sterling masih jauh dari selesai, namun GBP tidak mungkin menunjukkan banyak tanda pemulihan jangka panjang." "Ekonomi kemungkinan akan terus terdampak karena kenaikan inflasi, yang telah menyebabkan kelumpuhan biaya sehari-hari yang mempengaruhi rumah tangga dan bisnis naik dan turun di Inggris, ditegaskan kembali oleh pengumuman CPI yang sangat tinggi kemarin," para pakar menjelaskan.
Pada Jumat pagi, 21 Oktober, Pound Sterling menurun 0,21% menjadi 1,1215 terhadap Dolar AS menyusul lonjakan ke 1,1338 yang tercatat kemarin. Sebelumnya, setelah pengumuman oleh Liz Truss, Sterling melonggarkan cengkeramannya atas Greenback. Akibatnya, GBP/USD turun ke 1,1187 dan terjebak di area ini dengan sedikit kenaikan.
Mengutip Joel Kruger, ahli strategi pasar di LMAX Group, "Peristiwa ini tidak mengejutkan karena tekanan untuk hal ini meningkat dalam beberapa hari terakhir. Kami tidak berharap untuk melihat banyak risiko penurunan Pound dari peristiwa tersebut, dan tidak akan terkejut melihat beberapa permintaan karena pasar mencari kenyamanan di pilihan alternatif."
Para analis berbagi sudut pandang bahwa pengunduran diri Liz Truss yang harus disalahkan atas kekacauan jangka pendek di pasar keuangan. Namun demikian, pasar saham berada di jalur pemulihan. Kegelisahan politik yang sedang berlangsung telah bullish pada Pound Sterling dan obligasi pemerintah Inggris. Para ahli bertaruh pada kekuatan Sterling dalam jangka panjang, meskipun dinamikanya saat ini ditandai oleh pergolakan yang kuat.
Tinjauan analitis InstaSpot akan membuat Anda menyadari sepenuhnya tren pasar! Sebagai klien InstaSpot, Anda dilengkapi dengan sejumlah besar layanan gratis untuk trading yang efisien.