Tim kami memiliki lebih dari 7.000.000 trader!
Setiap harinya kami bekerja sama untuk meningkatkan trading. Kami memperoleh hasil tinggi dan terus bergerak maju.
Pengakuan dari jutaan trader diseluruh dunia merupakan apresiasi terbaik dari kerja kami! Anda membuat pilihan anda dan kami akan melakukan semua yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi anda!
We are a great team together!
InstaSpot. Bangga bekerja bersama anda!
Seorang Aktor, juara 6 turnamen UFC dan pahlawan sesungguhnya!
Pria yang berhasil. Pria yang berusaha keras.
Rahasia dibalik kesuksesan Taktarov adalah pergerakan konstan menuju target.
Tunjukkan seluruh sisi dari bakat anda!
Temukan, coba, gagal - namun jangan pernah berhenti!
InstaSpot. Cerita sukses anda dimulai disini!
Mata uang AS bekerja keras untuk tetap bertahan dan tidak turun ke level terendah. Namun demikian, greenback terkadang turun, tanpa disadari memberikan kesempatan kepada euro. Yang terakhir rela menggunakan kesempatan ini dan mencoba untuk bangkit sebanyak mungkin, setelah mengumpulkan sejumlah pertumbuhan.
Greenback memulai pekan lebih rendah, mencapai level terendah 7-bulan terhadap mata uang lainnya, namun stabil di kemudian hari. Pada hari Senin malam, 16 Januari, EUR/USD naik ke level tertinggi 9 bulan baru di 1,0874 namun kemudian mundur ke angka kritis 1,0816. Jadi, pasangan ini turun 0,16%, namun mulai pulih pada sesi trading berikutnya. Pada hari Selasa pagi, 17 Januari, EUR/USD diperdagangkan dalam kisaran 1,0829-1,0830, setelah sebagian menutup kerugian sebelumnya.
Menurut estimasi pada analis, situasi teknikal telah sedikit stabil. Pada saat tertentu, pasangan ini mencapai level tertinggi sejak April 2022, namun kemudian mundur ke batas bawah kisaran saat ini. Hal ini disebabkan oleh selera risiko yang menurun, yang mendukung dolar dan "angin haluan" yang mencegah pertumbuhan euro.
Data makro AS yang mengecewakan, yang dirilis pekan lalu, berkontribusi pada penurunan dolar. Mengingat bahwa pada bulan Desember 2022, harga konsumen AS turun untuk pertama kalinya dalam lebih dari 2,5 tahun ini. Ini memiliki dampak yang signifikan pada greenback, karena kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif merupakan pendorong utama pertumbuhannya (sebesar 8%) pada tahun 2022.
Mata uang AS pulih secara bertahap dari level terendah tujuh-bulan. Hal ini memberikan tekanan yang signifikan pada pasangan EUR/USD. Para trader dan investor khawatir tentang masalah ekonomi yang dipicu oleh wabah COBID-19 di China, serta konflik Rusia-Ukraina yang berlarut-larut. Hal ini meningkatkan ketakutan tentang penurunan ekonomi global dan menahan optimisme di pasar. Pada situasi tersebut, para ahli mencatat arus keluar modal besar-besaran ke USD sebagai aset yang aman. Hal ini membatasi pertumbuhan euro dan memperburuk prospek masa depannya.
Sisi baiknya, inflasi AS mereda secara bertahap, yang baru-baru ini mencapai level tertingginya dalam 40 tahun terakhir. Terhadap latar belakang ini, para investor memperkirakan Fed akan menghentikan sementara kenaikan suku bunga. Selain itu, para pelaku pasar percaya bahwa suku bunga tidak akan segera dinaikkan, namun secara bertahap dan dengan jumlah tertentu. Sebagian besar ekonomi (91%) memperkirakan kenaikan 25bp dan hanya 9% yang memperkirakan kenaikan 50bp.
Berdasarkan para ahli, pemulihan yang signifikan pada dolar masih sulit dipahami. Para pelaku pasar dulu yakin bahwa Fed akan melunakkan sikap hawkishnya setelah melihat tanda-tanda pelonggaran tekanan inflasi yang berkelanjutan. Akan tetapi, asumsi bahwa bank sentral hampir mengakhiri kenaikan suku bunganya tidak dibenarkan. Saat ini, bank sentral mungkin akan terus menaikkan suku bunga, namun dapat memperlambat laju kenaikannya (hanya sebesar 25 basis poin pada bulan Februari).
Berdasarkan pada ekonom di Deutsche Bank, sebagian besar faktor saat ini mendukung penurunan greenback yang berkelanjutan dan stabilisasi relatif euro. Kombinasi pengaturan ulang ekonomi China setelah penghapusan pembatasan Covid dan situasi energi yang membaik di UE telah membuat USD mundur. Selain itu, pernyataan hawkish baru-baru ini dari Bank Sentral Eropa telah memberikan dukungan untuk EUR/USD dan euro. Pada saat yang sama, terdapat kepercayaan yang tumbuh di pasar bahwa inflasi di AS akan memuncak, sehingga EUR/USD dapat naik ke 1,1500 pada tahun 2023 dan dolar dapat tetap dalam trend turun.
Tinjauan analitis InstaSpot akan membuat Anda menyadari sepenuhnya tren pasar! Sebagai klien InstaSpot, Anda dilengkapi dengan sejumlah besar layanan gratis untuk trading yang efisien.