Tim kami memiliki lebih dari 7.000.000 trader!
Setiap harinya kami bekerja sama untuk meningkatkan trading. Kami memperoleh hasil tinggi dan terus bergerak maju.
Pengakuan dari jutaan trader diseluruh dunia merupakan apresiasi terbaik dari kerja kami! Anda membuat pilihan anda dan kami akan melakukan semua yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi anda!
We are a great team together!
InstaSpot. Bangga bekerja bersama anda!
Seorang Aktor, juara 6 turnamen UFC dan pahlawan sesungguhnya!
Pria yang berhasil. Pria yang berusaha keras.
Rahasia dibalik kesuksesan Taktarov adalah pergerakan konstan menuju target.
Tunjukkan seluruh sisi dari bakat anda!
Temukan, coba, gagal - namun jangan pernah berhenti!
InstaSpot. Cerita sukses anda dimulai disini!
Mata uang AS tetap netral setelah pidato Powell. Namun, setiap saat, USD dapat menghadapi meningkatnya risiko. Mata uang Eropa mencoba untuk naik ke puncak-puncak baru, tapi gagal kembali ke posisi sebelumnya.
Pidato Powell adalah tonggak sejarah pekan ini. Sebagai hasil dari rapat ini, reaksi greenback bervariasi: dari pertumbuhan eksplosif ke penurunan drastis. EUR/USD turun ke 1,0670, dan terkoreksi ke 1,0765 setelah pidato Powell. Menurut pengamatan analis, rebound saat ini besar - dalam satu angka. Kemudian pasangan ini kembali ke batas-bawah bawah dari kisaran, mencapai 1,0730. Pada Kamis pagi, 9 Februari, EUR/USD diperdagangkan di 1,0739, mencoba untuk melewati rintangan harga.
Terhadap latar belakang ini, para pakar mengakui kemunculan selera risiko di pasar. Reaksi seperti itu berulang kali terekam setelah rapat Fed: dalam jam-jam pertama setelah pidato Powell, pasar naik dan kemudian langsung turun. Dalam situasi itu, para analis mengharapkan pasangan EUR/USD membuat level-level terendah baru dan bergerak ke level terendah 1,0500 dalam jangka menengah.
Para ekonom di Rabobank mempertahankan perkiraan EUR/USD tiga bulan mereka di 1,06. "Dibalik pernyataan dari Powell, perilisan data buruh pada hari Jumat dan kekhawatiran kami seputar imbas kondisi pasar buruh yang ketat, kami telah merevisi naik perkiraan kami ke puncak rentang target untuk suku bunga Fed ke 5,5% dari 5,0%. Ini menekankan ekspektasi kami bahwa EUR/USD akan turun kembali ke 1,06 pada pandangan tiga bulan dan mungkin ke 1,03 dalam enam bulan."
"Mengingat pasar yang menempatkan long EUR, kami berharap kenaikan untuk EUR akan tetap dibatasi." Terhadap latar belakang ini, para analis yakin bahwa pertumbuhan euro akan terbatas. Dinamika greenback dan euro saat ini akan sangat dipengaruhi oleh data makro dari AS dan Jerman, yang akan dirilis pada Kamis, 9 Februari. Pasar akan fokus pada laporan mendatang mengenai jumlah klaim tunjangan pengangguran awal di AS. Menurut estimasi awal, angka ini naik 7.000, mencapai 190.000.
Kebijakan moneter Fed saat ini masih penting untuk para pelaku pasar. Trader dan investor mengharapkan kenaikan suku bunga acuan lainnya pada bulan depan. Kebanyakan analis (90,8%) setuju dengan mereka dan mengharapkan kenaikan suku bunga tambahan sebesar 25 bps (ke 4,75% - 5%).
Pimpinan Fed itu tidak menyebutkan hal baru mengenai kebijakan moneter saat ini, tapi menekankan bahwa posisi bank sentral tetap hawkish. Powell mengatakan bahwa ia berharap akan menyaksikan inflasi menurun dalam sektor perusahaan segera, tapi mencatat bahwa harga akan tetap sulit dikendalikan untuk sektor jasa. Sementara untuk pasar buruh AS, tetap kuat. Lembaga tersebut menduga tingkat pengangguran di AS akan stabil dan akan memungkinkan untuk menahan inflasi tanpa membuat tingkat pengangguran naik tajam.
Saat ini, powell mengatakan bahwa Fed tengah fokus memulihkan stabilitas harga. Pada waktu yang sama, pembatasan kebijakan moneter harus dipertahankan agar dapat menormalisasi situasi. "Yang kami katakan saat rapat adalah, bahwa kenaikan suku bunga lanjutan akan tepat," pimpinan Fed menambahkan.
Bursa-bursa keuangan tetap tidak pasti mengenai apakah Fed akan dapat mencapai target inflasi 2% tanpa melukai pasar buruh dan pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, pimpinan Fed itu mengatakan Fed mengendalikan level inflasi saat ini, serta " memiliki sarana untuk mencapai target 2% kami seiring waktu." "Kami mencoba mencapai sikap kebijakan yang membatasi untuk membawa inflasi turun ke 2% seiring waktu dan menurut kami, kita belum mencapainya," ujar Powell.
"Inflasi di Amerika Serikat sangat berkaitan dengan hal-hal yang terjadi di sini, termasuk keseimbangan antara persediaan dan permintaan," jelas Powell. "Sementara inflasi tetap tinggi, kami menyaksikan sinyal-sinyal yang mendorong pandangan bahwa ketidakseimbangan persediaan-permintaan sekarang mereda di banyak sektor ekonomi," Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan. Terhadap latar belakang ini, pernyataan positif Fed memberikan para pelaku pasar kepercayaan diri. "Fed mampu melindungi pasar keuangan atau ekonomi dari konsekuensi pergerakan yang terlalu lambat," Powell menyimpulkan. Dalam situasi saat ini, para analis mengharapkan greenback menguat dan euro stabil.
Tinjauan analitis InstaSpot akan membuat Anda menyadari sepenuhnya tren pasar! Sebagai klien InstaSpot, Anda dilengkapi dengan sejumlah besar layanan gratis untuk trading yang efisien.