Tim kami memiliki lebih dari 7.000.000 trader!
Setiap harinya kami bekerja sama untuk meningkatkan trading. Kami memperoleh hasil tinggi dan terus bergerak maju.
Pengakuan dari jutaan trader diseluruh dunia merupakan apresiasi terbaik dari kerja kami! Anda membuat pilihan anda dan kami akan melakukan semua yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi anda!
We are a great team together!
InstaSpot. Bangga bekerja bersama anda!
Seorang Aktor, juara 6 turnamen UFC dan pahlawan sesungguhnya!
Pria yang berhasil. Pria yang berusaha keras.
Rahasia dibalik kesuksesan Taktarov adalah pergerakan konstan menuju target.
Tunjukkan seluruh sisi dari bakat anda!
Temukan, coba, gagal - namun jangan pernah berhenti!
InstaSpot. Cerita sukses anda dimulai disini!
Mata uang AS kembali menghadapi potensi penurunan. Namun, dolar AS menunjukkan ketahanan dan sering kali berhasil. Sementara itu, situasinya jarang menguntungkan bagi mata uang Eropa. Sulit bagi euro untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan dan percaya diri yang secara fundamental dapat mengubah keseimbangan kekuatan dalam pasangan EUR/USD.
Pada akhir pekan lalu, pasangan EUR/USD mengalami penurunan lagi yang berlanjut hingga awal pekan berikutnya. Setelah data inflasi dari zona Euro dirilis pekan lalu, mata uang Eropa mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan laporan terbaru, tekanan inflasi di wilayah tersebut telah menurun, tetapi berita ini ternyata berdampak negatif untuk euro. Pada bulan pertama musim panas, tingkat pengangguran di Jerman meningkat menjadi 5,7% dari sebelumnya 5,6%. Para analis memperkirakan bahwa tingkat tersebut akan tetap pada level bulan Mei sebesar 5,6%.
Dalam situasi saat ini, pasangan EUR/USD kehilangan sebagian posisinya dan bergerak turun. Namun, pasangan ini mencoba untuk menembus spiral penurunan, tetapi tidak berhasil. Pada Senin pagi, 3 Juli, pasangan EUR/USD diperdagangkan di 1,0893, mengalami penurunan yang signifikan. Namun demikian, para ahli mengantisipasi pemulihan pasangan mata uang ini dalam jangka menengah.
Mata uang AS juga mengalami sedikit penurunan, tetapi jauh lebih kecil dibandingkan dengan euro. Sejak awal kuartal kedua tahun 2023, mata uang Eropa telah sedikit terapresiasi terhadap mata uang Amerika sebesar 0,7%, dan sejak awal tahun ini, euro mengalami peningkatan sebesar 2,1%. Mengenai indeks dolar AS (USDX), dolar mengalami peningkatan sebesar 0,4% dari April hingga Juni, tetapi mengalami penurunan sebesar 0,6% sejak awal tahun 2023.
Menurut para analis, bulan ini akan cukup fluktuatif bagi para investor, karena beberapa peristiwa penting diharapkan di pasar. Para trader dan para analis berfokus pada laporan pekerjaan di AS, data inflasi, pertemuan Fed, dan awal publikasi pendapatan perusahaan untuk kuartal kedua tahun 2023.
Pada hari Rabu, 5 Juli, pasar mengantisipasi rilis risalah dari pertemuan Federal Reserve pada bulan Juni, di mana bank sentral mempertahankan suku bunga di 5% menjadi 5,25% per tahun. Terhadap latar belakang ini, sebagian besar ahli (87,4%) memperkirakan kenaikan suku bunga lagi sebesar 25 basis poin pada akhir bulan Juli.
Laporan penting berikutnya adalah laporan ketenagakerjaan bulan Juni, yang akan dipublikasikan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Jumar, 7 Juli. Ini merupakan salah satu indikator kunci bagi Federal Reserve, yang menjadi acuan bank sentral dalam mengambil keputusan tentang kebijakan moneter berikutnya. Saat ini, sebagian besar prakiraan mengantisipasi pertumbuhan ketenagakerjaan yang tinggi terus berlanjut di AS, meskipun mengalami perlambatan baru-baru ini.
Berdasarkan perkiraan awal, tingkat pengangguran di AS diperkirakan akan tetap berada di tingkat 3,7% pada bulan Juni, sama dengan bulan Mei. Sementara itu, jumlah non-farm payrolls meningkat sebesar 225.000. Pada bulan Mei, pertumbuhannya adalah 339.000.
Prakiraan konsensus saat ini mengharapkan peningkatan jumlah pekerjaan dakam perekonomian AS sebesar 200.000, setelah pertumbuhan sebesar 339.000 pada bulan Mei. Berdasarkan prakiraan, tingkat pengangguran di AS tidak akan melebihi 3,7%. Saat ini, indikator ini tetap mendekati level terendah 53 tahun sebesar 3,4%.
Laporan berikutnya yang akan menentukan pergerakan dolar AS dan kondisi perekonomian AS adalah laporan inflasi untuk bulan Juni, yang akan dirilis Rabu depan, 12 Juli. Berdasarkan para ahli, data saat ini menunjukkan bahwa Indeks Harga Konsumen secara keseluruhan dan IHK inti mengalami penurunan yang sangat lambat. Terhadap latar belakang ini, Fed harus melawan inflasi yang melonjak.
Saat ini, belum ada prakiraan resmi untuk IHK secara keseluruhan dan inti. Berdasarkan perhitungan awal, IHK tahunan diperkirakan akan berada di kisaran 3,6% hingga 3,8%. Sementara itu, untuk IHK inti, diperkirakan akan berada di kisaran 5% hingga 5,2%. Bank sentral secara cermat memantau IHK inti, yang menurut mereka paling akurat dalam mencerminkan inflasi di masa depan.
Laporan ketiga yang sangat penting bagi perekonomian AS dan mata uang Amerika adalah keputusan Federal Reserve mengenai suku bunga, dengan pertemuan yang dijadwalkan pada akhir bulan ini, 26 Juni. Saat ini, pasar keuangan menilai kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis sebesar 87%, dan kemungkinan suku bunga tetap tidak berubah sebesar 13%.
Terhadap latar belakang ini, dolar AS akan menghadapi beberapa kesulitan. Para ahli strategi mata uang di TD Securities percaya bahwa USD akan mengalami penurunan dalam jangka pendek, tetapi kemudian pulih. Akhir siklus kenaikan suku bunga Federal Reserce adalah faktor bearish bagi dolar. Dampak negatif ini berlanjut selama beberapa bulan pertama. Dalam dua bulan pertama, dolar AS biasanya turun sebesar 2%. Menurut bank tersebut, dimungkinkan bahwa pada paruh kedua tahun 2023, dolar AS akan diperdagangkan di level yang lebih rendah dibandingkan saat ini.
Berdasarkan beberapa analis, alasan utama untuk penurunan potensial pada pasangan EUR/USD dalam beberapa bulan ke depan adalah peningkatan imbal hasil Departemen Keuangan AS. Hal yang memperburuk keadaan adalah meningkatnya penawaran utang yang disertai dengan inisiasi siklus penerbitan utang oleh Departemen Keuangan AS. Menurut rencana departemen tersebut, pada kuartal kedua tahun 2023, Departemen Keuangan AS berencana untuk menerbitkan $726 miliar utang pemerintah, dan pada kuartal ketiga, tambahan $733 miliar. Secara total, ini akan mencapai $1,459 triliun.
Perhitungan awal mengindikasikan bahwa jumlah ini tidak akan sepenuhnya ditarik dari sistem. Seiring berjalannya waktu, uang ini akan kembali ke perekonomian AS melalui pengeluaran pemerintah. Diperkirakan bahwa Departemen Keuangan AS hanya akan menarik dana dari perekonomian yang masih berada di rekeningnya di Federal Reserve (saldo tunai). Berdasarkan data terbaru, pada 23 Juni, jumlah dana di saldo tunai Departemen Keuangan AS di Federal Reserve adalah $408 miliar.
Namun, laju penerbitan utang AS saat ini telah mengalami peningkatan yang tajam. Dalam dua pekan, dari 22 Juni hingga 6 Juli, Departemen Keuangan meningkat $400 miliar. Penarikan likuiditas sebesar ini dari sistem pada saat yang bersamaan ditekankan oleh para ahli. Terhadap latar belakang ini, terjadi lonjakan tajam pada USD. Akibatnya, terjadi kekurangan dolar AS di pasar, seperti yang tercermin dalam kenaikan imbal hasil jangka pendek di AS.
Menurut para ahli, penarikan likuiditas melalui penerbitan ulang pemerintah memicu kekurangan dolar. Di sisi lain, hal ini berkontribusi terhadap dinamika posisi dolar AS, memungkinkan para investor untuk membeli aset yang denominasinya dalam dolar. Sementara itu, Federal Reserve mengurangi likuiditas dolar di pasar dengan menaikkan suku bunga dan menerapkan kebijakan pengetatannya. Dalam situasi seperti ini, mata uang Amerika memiliki potensi yang signifikan untuk menguat secara substansial.
Tinjauan analitis InstaSpot akan membuat Anda menyadari sepenuhnya tren pasar! Sebagai klien InstaSpot, Anda dilengkapi dengan sejumlah besar layanan gratis untuk trading yang efisien.