AS

Amerika Serikat menempati posisi teratas dalam peringkat ini. Menurut laporan, antara Januari dan Mei 2023, lebih banyak aset crypto yang ditambang di AS daripada di tempat lain di dunia. AS dianggap sebagai pemimpin tak terbantahkan dalam menerbitkan dan menambang aset digital dengan perkiraan kapasitas penambangan 3-4 GW. Ada beberapa pelambatan di sektor penambangan crypto Amerika karena penghapusan tunjangan pajak, kenaikan harga listrik, dan pembatasan peraturan. Amerika Serikat memiliki kerangka peraturan yang berkembang dengan baik dan dianggap sebagai negara yang paling menguntungkan untuk bisnis crypto. Biaya penambangan di AS sangat bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lain, dengan Washington menjadi negara bagian yang paling menarik bagi para penambang. Masalah utama yang dihadapi oleh komunitas crypto di Amerika Serikat adalah biaya listrik yang tinggi (dibandingkan dengan negara lain) dan kebutuhan untuk secara ketat mematuhi undang-undang setempat.

Rusia

Rusia menempati urutan kedua di antara negara terbaik untuk penambangan cryptocurrency. Menurut laporan terbaru, dari Januari hingga Maret 2023, Federasi Rusia menjadi negara penambangan cryptocurrency terbesar kedua di dunia dengan perkiraan kapasitas 1 GW. Sebelumnya, negara ini berada di urutan ketiga. Pada tahun 2022, regulator Rusia berencana untuk melegalkan aset digital, tetapi undang-undang tersebut masih dikembangkan. Meskipun regulasi pasar aset digital di Rusia mungkin akan diperketat di masa mendatang, hal ini tidak menghalangi, baik investor Rusia maupun investor asing, yang sangat tertarik untuk mendirikan operasi penambangan di sana. Namun, perusahaan crypto terhalang oleh ketidakpastian peraturan di Rusia. Melimpahnya lahan yang tersedia, listrik murah, tingkat pengangguran yang tinggi, iklim yang cocok, dan kelonggaran badan pengatur lokal menjadikan Rusia yurisdiksi yang menarik bagi penambang crypto.

Islandia

Islandia berada di urutan ketiga dalam daftar negara terbaik untuk penambangan crypto. Negara pulau di Eropa Utara ini menawarkan beberapa keuntungan untuk operasi penambangan crypto, termasuk harga listrik yang rendah, potensi penghematan pada peralatan pendingin, dan peraturan bisnis yang menguntungkan. Islandia tidak memberlakukan batasan pada penambangan crypto, menawarkan lingkungan yang ramah bagi para penambang. Namun, konstruksi lahan pertambangan skala besar mungkin terhalang oleh upah yang relatif tinggi di dalam negeri. Selain itu, beberapa menganggap isolasi geografis Islandia dari daratan Eropa menjadi kelemahan dalam menjalankan bisnis crypto.

Venezuela

Tempat keempat dalam daftar negara terbaik untuk penambang crypto adalah Venezuela. Para analis telah mencatat peran penting yang dimainkan oleh cryptocurrency dalam perekonomian negara, yang telah lama menderita hiperinflasi ini. Penduduk lokal telah beralih ke aset digital untuk mengurangi dampak buruk dari kebijakan keuangan pemerintah yang tidak efektif. Menanggapi meningkatnya minat terhadap crypto di kalangan rakyat Venezuela, pemerintah memperkenalkan cryptocurrency nasionalnya sendiri, Petro. Namun, terlepas dari upaya regulator untuk mempromosikan instrumen keuangan baru ini, banyak warga belum menerima inisiatif tersebut. Namun demikian, Venezuela tetap menjadi yurisdiksi yang menarik bagi para penambang karena listriknya yang murah, upah yang rendah, dan kemauan warga setempat untuk bekerja di industri crypto. Faktor-faktor ini berkontribusi pada biaya operasional yang lebih rendah untuk peternakan pertambangan dibandingkan dengan negara lain. Pada tahun 2020, penambangan cryptocurrency secara resmi dilegalkan di Venezuela. Penambang dilisensikan oleh regulator crypto negara, Pengawasan Nasional Aset Crypto dan Aktivitas Terkait (SUNACRIP).

Kuwait

Peringkat kelima ditempati oleh Kuwait. Negara Timur Tengah ini cukup menarik bagi para penggemar crypto berkat biaya hidup yang terjangkau dan kondisi bisnis yang menguntungkan. Namun, cuaca yang terik menimbulkan tantangan besar, yang memerlukan sistem pendinginan kuat untuk mempertahankan operasi penambangan yang optimal. Aspek penting lainnya bagi penambang adalah regulasi penambangan crypto Kuwait, atau lebih tepatnya, ketiadaan regulasi. Undang-undang setempat telah mengabaikan industri yang berkembang pesat ini, terutama karena kurangnya konsensus di antara otoritas Kuwait mengenai masalah ini. Tidak adanya undang-undang khusus yang mengatur atau melarang penambangan aset digital memungkinkan pelaku pasar untuk beroperasi tanpa batasan yang tidak semestinya di dalam wilayah Kuwait. Namun, akses ke bursa cryptocurrency tertentu diblokir untuk warga negara Kuwait, memaksa banyak penambang mencari pembeli asing untuk aset crypto mereka.