5 kota besar terpadat di dunia
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah merilis data terbaru tentang kota-kota terpadat di dunia. Mari kita lihat kota-kota besar teratas berdasarkan jumlah penduduknya.
10. Hungaria
Hungaria adalah negara multi-etnik. Mayoritas penduduknya terdiri dari bangsa Hungaria (92,3%). Pada 2017, penduduknya mencapai 9,72 juta orang. Pada 2050, menurut para pakar 8,28 juta penduduk akan tinggal di negara ini (yang menunjukkan adanya penurunan populasi sebesar 15%).
Kini, jumlah penduduk berusia 20-an tahun yang ingin memiliki anak menurun drastis. Sementara itu, penurunan angka kelahiran mempengaruhi gaya hidup dan cara orang hidup bersama, serta waktu pelatihan dan pengalaman kerja.
9. Polandia
Menurut data, 38,17 juta orang tinggal di Polandia pada 2017. Namun, pada 2050, para pakar memprediksi jumlah penduduk 32,39 juta (turun 15%). Populasi negara ini dalam beberapa tahun terakhir menurun tajam karena pertumbuhan emigrasi dan turunnya angka kelahiran. Sejumlah besar warga Polandia pindah ke negara-negara Eropa Barat setelah Polandia menjadi anggota UE.
Hingga kini, komunitas ekspatriat Polandia berada di Ukraina, Belarusia, Lithuania, Latvia serta negara-negara lainnya.
8. Serbia
Serbia menghadapi masa depan demografis yang menyedihkan. Serbia berperingkat ke-225 dari 233 negara dalam hal pertumbuhan populasi.
Total tingkat kesuburan sebesar 1,44 anak per ibu, yang merupakan salah satu tingkat terendah di dunia.
8,79 juta penduduk yang tinggal di negara ini pada 2017 akan berkurang menjadi 7,45 juta penduduk pada 2050, menurut pakar (turun 15%).
7. Romania
Romania adalah negara emigrasi. Setiap tahun, jumlah expat melampaui jumlah imigran. Selain itu, terdapat penurunan demografis. Angka kelahiran 10,5 per 1000 orang, sementara angka kematian 12,0 per 1000 orang.
Populasi pada 2017 mencapai 19,68 juta penduduk. Pada 2050, jumlah penduduk mencapai 16,40 juta orang (turun 17%).
6. Lithuania
Di Lithuania, populasi menyusut dengan cepat. Berkurangnya populasi sejumlah 28.366 (1%) didorong oleh emigrasi pesat penduduk, meningkatnya angka kematian dan menurunnya angka kelahiran.
Menurut berbagai sumber, setelah Lithuania bergabung dengan UE pada 2005, sekitar satu juta penduduk meninggalkan negara tersebut. Warga Lithuania memilih negara-negara di Eropa Barat untuk emigrasi.
Jumlah penduduk Lithuania yang kecil (2,89 juta orang) akan turun menjadi 2,41 juta orang pada 2050 (turun 17%).
5. Kroasia
Kini, populasi Kroasia mencapai 4,19 juta penduduk.
Lebih dari 90% penduduknya merupakan bangsa Kroat; namun, bangsa Slovenia, Ceko, Gipdi, Hungaria, Bosnia dan Serbia juga tinggal di negara ini. Bangsa Serbia merupakan warga minoritas terbesar sebesar 186.633 orang. Sebagian besar mereka tinggal Slavonia, Lika, dan Gorski Kotar . Sebagian minoritas memilih satu daerah untuk hidup, contohnya, warga Italia memilih daerah Istria, Sementara warga Hungaria memilih wilayah di sepanjang perbatasan dengan negara Hungaria.
Diprediksi bahwa jumlah penduduk akan turun ke 3,46 juta pada 2050 (turun 17%).
4. Ukraina
Ukraina berada di antara negara-negara dengan angka kelahiran terendah di Eropa. Angka kelahiran terendah tercatat di daerah Zaporozhye, Donetsk, Lugansk, Kharkov, Dnipropetrovsk, dan Kiev.
Dengan penurunan populasi alami sebesar 183.000 orang, pertumbuhan populasi alami terlihat hanya di daerah Transcarpathian (+1.239 orang) dan Rivne (+1.442 orang) dan Kiev (+5.133 orang).
Kini, terdapat 44,22 juta orang yang tinggal di Ukraina. Pada 2050, jumlah penduduk diperkirakan turun 18% (36,42 juta).
3. Moldova
Situasi demografis di Moldova dalam periode pasca-Soviet terus memburuk.
Populasi kecil sebesar 4,05 juta penduduk dapat terus menurun ke angka 3,29 juta pada 2050 (turun 19%). Situasi sosial dan ekonomi yang sulit adalah alasan utama mengapa populasi negara ini menurun.
Di tengah penurunan pertumbuhan populasi alami, terdapat kenaikan emigrasi dari bagian populasi yang paling efisien dan profesional. Arus keluar penduduk yang paling signifikan tercatat di distrik Drochia. Selain itu, terdapat kenaikan angka kematian.
2. Latvia
Latvia adalah salah satu negara dengan jumlah penduduk yang paling jarang di Eropa. Negara yang menjadi rumah bagi 1,95 juta orang ini terus mengalami penurunan jumlah penduduk, meski angka kelahiran akhir-akhir ini naik. Hal ini dikarenakan oleh angka kematian yang lebih besar dari angka kelahiran dan karena migrasi. Irlandia dan Inggris adalah negara terpopuler di antara ekspatriat negara ini.
Menurut prediksi, populasi Latvia akan turun 22% menjadi 1,52 juta pada 2050.
1. Bulgaria
Rata-rata tingkat penurunan populasi per tahun sekitar 0,7%.
Kini, 7,08 juta orang tinggal di Bulgaria. Hanya 19,6% penduduk yang memiliki pendidikan tingkat tinggi, 43,4% penduduk memiliki pendidikan tingkat sekunder, 23,1% berpendidikan tingkat menengah, 7,8% berpendidikan tingkat dasar, 4,8% tidak menyelesaikan pendidikan dasar, dan 1,2% tidak pernah bersekolah.
Dalam 54,1% rumah di kota dan 18,1% di desa terdapat komputer pribadi, dengan masing-masing 51,4% dan 16,4% terhubung akses internet.
Pada 2050, populasi akan turun 23% menjadi 5,42 juta penduduk. Ini adalah angka penurunan populasi terbesar di Eropa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah merilis data terbaru tentang kota-kota terpadat di dunia. Mari kita lihat kota-kota besar teratas berdasarkan jumlah penduduknya.
Banyak negara terkenal dengan tradisi pembuatan anggurnya, tetapi hanya beberapa yang memiliki infrastruktur wisata anggur yang berkembang dengan baik, yang semakin populer setiap tahunnya. Berikut adalah negara-negara yang menawarkan tur anggur terbaik di dunia saat ini.
Lampu yang gemerlap, hadiah buatan tangan yang unik, aroma roti jahe, dan anggur hangat—ini hanyalah beberapa hal yang menarik pengunjung ke pasar Natal Eropa. Jika Anda mencari tempat yang sempurna untuk membenamkan diri dalam semangat liburan, panduan ini akan mengarahkan Anda ke arah yang tepat. Berikut adalah daftar pasar Natal terbaik di Eropa versi majalah Forbes.